Buta Terhadap Politik
Kita semua sebagai masyarakat harus peka terhadap situasi politik pada saat ini. Banyak orang yang menganggap politik adalah sebuah panggung para pejabat yang memiliki kepentingannya sendiri. Korupsi, nepotisme, dan kolusi menjadi suatu hal yang sudah tidak asing lagi di telinga saat kita mendengar berita politik. Memang pada dasarnya politik itu kotor, curang, dan candu. Apalagi politik yang dilakukan adalah yang berkaitan dengan kekuasaan yang sifatnya berskala nasional maupun internasional. Mengutip perkataan dari John Emrich Edward “Kekuasaan itu cenderung korup, dan kekuasaan yang absolut cenderung korup secara absolut.”
Tapi, buta terburuk adalah buta terhadap politik. Kebanyakan dari kita sudah rendah kepercayaannya terhadap politikus. Mereka sudah malas melihat perkembangan politik, yang dimana tidak bisa mengubah hidupnya juga, yang miskin tetap miskin, yang kaya semakin kaya.
Tapi kembali pada kalimat pertama artikel ini, kita semua harus peka terhadap politik, seperti mengutip kalimat dari Eugen Berthold Friedric mengatakan “Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik.”
Penyair asal Jerman itu juga melanjutkan “Orang buta politik begitu bodoh, sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya seraya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, dan rusaknya perusahaan nasional serta multinasional yang menguras kekayaan negeri.” Apa yang dikatakan Berthold cocok untuk orang yang buta terhadap politik.
Sebagai masyarakat kita harus peka dan aktif dalam memahami serta mengikuti perkembangan politik. Meskipun politik sering kali diwarnai oleh korupsi, nepotisme, dan kolusi, ketidakpedulian terhadap politik justru memperburuk keadaan. Mengabaikan politik berarti menyerahkan kendali atas aspek penting kehidupan kita, seperti biaya hidup dan harga kebutuhan pokok, kepada keputusan politik tanpa pengawasan. Sebagaimana dinyatakan oleh Eugen Berthold Friedrich, buta terhadap politik hanya akan melahirkan lebih banyak ketidakadilan dan keburukan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk berpartisipasi dalam proses politik, agar dapat mempengaruhi keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari dan memastikan para pemimpin bertanggung jawab. Dengan demikian, kita dapat membantu menciptakan sistem politik yang lebih adil dan transparan.